Beranda Rilis Berita DP3A Gelar Peningkatan Kapasitas Forum Anak Daerah Sebagai Pelopor Dan Pelapor

DP3A Gelar Peningkatan Kapasitas Forum Anak Daerah Sebagai Pelopor Dan Pelapor

31

Bomong,-  Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (bolmong) Melalui Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindunga Anak (DP3A) menggelar Pelatihan Peningkatan kapasitas Forum anak Daerah Sebagai Pelopor dan Pelapor.

Pelatihan ini turut dihadiri oleh para siswa SMU dan SMK dalam bentuk forum siswa se-Bolmong serta guru.

Kegiatan pelatihan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang di cafe Transit Kelurahan Inobonto Satu, Jumat, (22/10/2021).

Sekda menjelaskan, maksud dalam pelatihan ini yakni menciptakan dan mewujudkan Indonesia emas ditahun 2045.

Maka 24 tahun yang akan datang  yang akan nanti memimpin Bolmong kedepan adalah adik – adik semua ini.

Sekda mengakui, DP3A sangat intens sekali melaksanakan kegiatan sosialisasi seperti ini di Bolmong. Kenapa begitu, karena kita secara nasional punya tujuan yang sangat baik sekali dan besar.

Atas dasar itu, Sekda mengungkapkan, DP3A Bolmong banyak sekali melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap anak – anak seperti ini. Sebab jika tidak dilaksanakan kegiatan seperti ini tidak dibina, tidak dilindungi, tidak diayomi, tidak diarahkan. Tentu sangat dikhawatirkan kedepannya anak – anak kita ketika pada tahun 2045 nanti.

“Saya pastikan kalo begitu tidak ada yang bisa diandalkan untuk menjadi pimpinan Sehingga itu mulai dari saat ini tugas pemerintah untuk dilindungi dan diarahkan. Terutama tindak kekerasan pada anak,” ujar Sekda.

Lebih lanjut, sekda menuturkan untuk saat ini para siswa banyak mengeluhkan tentang kegiatan belajar mengajar disekolah yang melalui daring. Ada yang diungkapkan melalui orang tuanya dan melalui media sosial. Apalagi saat ini anak – anak banyak yang sudah gunakann handphone Android.

“Jadi ada keluhan dalam bentuk tiktok dan lain sebagainya. Keluhannya kenapa kami tidak sekolah hanya daring – daring terus,” kata Sekda dalam sambutannya.

Alasan kenapa tidak menginginkan adik – adik sekolah. Kata Sekda, saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Bila dipaksakan adik – adik masuk sekolah dalam kondisi saat ini dan terpapar Covid-19. Maka itu salah satu bentuk kekerasan terhadap anak,” terang Sekda.

Untuk itu, paling utama dengan kondisi pandemi saat ini anak – anak diharapkan dapat belajar dirumah melalui bimbingan orang tua.

“Saya harapkan anak – anak dapat memperhatikan dan mengikuti pelatihan yang akan disampaikan oleh narasumber nanti,” tambah Sekda.

Sementara itu, Kadis P3A Farida Mooduto mengaku sangat intens sekali melaksanakan kegiatan pelatihan seperti kegiatan pada hari ini.

“Berkat dukungan pimpinan kegiatan ini berjalan dengan baik,” singkatnya