Bolmong,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Kesehatan dan Bappeda Bolmong menggelar rapat koordinasi (Rakor) konvergensi/intervensi penurunan stunting di Kabupaten Bolmong tahun 2020.
Rakor konvergensi/intervensi penurunan stunting itu berlangsung di Tiga Bintang, Kelurahan Mongkonai, Kamis, (13/08/2020).
Kegiatan yang fokus pada penurunan kasus stunting di Kabupaten Bolmong itu dihadiri 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Bolmong yang masuk dalam tim koordinasi konvergensi penurunan stunting.
Kasus stunting atau biasa disebut kerdil pada balita adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan terhadap balita dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
“Kegiatan ini dalam rangka membangun komitmen dan sinergitas upaya integrasi gizi sensitif dan spesifik penurunan stunting di Kabupaten Bolmong,” kata Sekretaris Bappeda Bolmong Aldi Pudul S.Kom saat membuka kegiatan itu
Rakor itu juga menghadirkan Sam Patoro Larobu, tim leader Region 5 Dirjen Bina Bangda Kemendagri.
Diketahui Ada beberapa desa jumlah kasus stunting diatas sepuluh. Seperti Desa Totabuan Kecamatan Lolak dengan jumlah kasus 13, Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan 19, Desa Matayangan Kecamatan Du,oga Barat 11, Desa Kopandakan 2 Kecamatan Lolayan 15 kasus, Desa Bakan 14 kasus. Yang paling menonjol yakni di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan yakni 31 kasus.