BOLMONGKAB.GO.ID – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Dra. Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, bersama jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan pertemuan dengan Tim Surveyor Akreditasi Puskesmas dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesai (Kemenkes RI), yang dipusatkan di D’Talaga Restaurant, Kamis (5/12/2018).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas di Kabupaten Bolmong kepada Tim Surveyor Akreditasi Puskesmas, yang akan melaksanakan tugas selama 3 hari di Kabupaten Bolmong.
“Selamat datang kepada Tim Akreditasi dari Kemenkes, untuk menilai keberadaan tiga Puskesmas (Puskesmas Imandi, Puskesmas Komangaan dan Puskesmas Poigar) di wilayah Kabupaten Bolmong,” ujarnya.
Bupati berharap, kehadiran Tim Surveyor Akreditasi Puskesmas kali ini akan memberikan angin segar, motivasi serta dapat memberikan bimbingan bagi tenaga medis dan para medis yang ada di Puskesmas, untuk betul-betul meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Semoga tim akreditasi dapat memberikan motivasi kepada para tenaga teknis yang berada di Puskesmas,” imbuhnya.
Bupati juga mengingatkan kepada para kepala Puskesmas agar jangan mau jadi kepala Puskesmas kalau tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.
“Karena visi kita saat ini adalah menuju Bolmong Hebat, termasuk hebat dalam bidang kesehatan,” ungkap Yasti.
Menurutnya, saat ini baru ada enam Puskesmas rawat inap di Bolmong, dan tugasnya sebagai bupati selama satu periode ini harus menjadikan sisa Puskesmas rawat jalan yang ada, untuk ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas rawat inap.
“Yang menjadi satu kendala saat ini adalah kekurangan tenaga dokter dan para medis. Nantinya akan ada ketambahan lagi dokter dan tenaga medis dalam penerimaan CPNS,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Surveyor Akreditasi Puskesmas Putut Harijanto mengungkapkan, bukan hanya persoalan pelayanan kesehatan yang akan dinilai, tapi sejumlah hal-hal yang bersifat administratif akan ikut mempengaruhi proses penilaian akreditasi terhadap Puskesmas yang ada di Bolmong.
“Kekurangan dari segi administrasi. Di mana terdapat banyak Surat Keputusan (SK) yang tidak ditandatangani, tidak diberi tanggal atau tidak dibubuhi stempel (tidak dicap), hal ini kelihatannya sepele tetapi jika dilihat dari keabsahannya (legalitasnya), maka hal ini menjadi kekurangan tersendiri dan mempengaruhi hasil akreditasi nanti,” tandas Putut.
Meski demikian, Putut mengatakan kalau pihaknya akan mencoba memenuhi harapan Bupati Bolmong, yang meminta kepada Tim Surveyor untuk ikut membantu para kepala Puskesmas dan petugas medis yang ada di Bolmong, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan serta administrasi kesehatan.
“Prinsipnya, kita sangat mengapresiasi kepada Bupati Bolmong, yang sangat peduli dan perhatian terhadap pembangunan kesehatan. Inshaa Allah, Tim Surveyor akan memenuhi apa yang menjadi harapan Bupati Bolmong, karena salah satu kewajiban Tim Surveyor adalah harus bisa memberikan bimbingan dan nasihat kepada para kepala Puskesmas dalam meningkatkan mutu dan kinerjanya, karena tugas kita di sini bukan hanya menilai yang kurang, tetapi harus memberikan solusi terhadap kekurangan-kekurangan yang ada, termasuk kelengkapan administrasi dan regulasi yang ada,” paparnya.
Diakhir sambutan, Putut mewakili seluruh Tim Surveyor Akreditasi yang berjumlah 9 orang, menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan dan fasilitas yang telah dan akan diberikan kepada Tim Surveyor.
“Kami berharap, hasil dari akreditasi tiga Puskesmas nanti bukan hanya predikat tingkat madya, tetapi memperoleh predikat yang paripurna,” pungkasnya. (kominfo)